Kukang Jawa yang memiliki nama latin "Nycticebus javanicus" adalah binatang primata yang berasal dari satu ordo dengan monyet dari spesies kukang yang merupakan salah satu binatang endemik dari pulau Jawa yang mempunyai kekerabatan sangat dekat dengan kukang sunda (Nycticebus coucang) dan juga kukang benggala (Nycticebus bengalensis) yang merupakan jenis kukang paling besar didunia.
Kukang jawa yang mempunyai ciri khas sebuah pola berlian putih dibagian dahinya ditemukan antara lain di sekitar pegunungan Dieng, taman nasional Gede Pangrango dan juga taman nasional Gunung Halimun.
Kukang jawa merupakan binatang nokturnal yang mencari makan di malam hari, makanan mereka antara lain adalah buah-buahan, telur binatang lain juga kadal dan gum pohon.
Di siang hari mereka kadang terlihat tidur meringkuk di antara cabang-cabang pohon bersama dalam sebuah kelompok namun kadang mereka ditemukan tidur sendiri tanpa kelompok dan kadang mereka ditemukan tidur hanya dengan pasangannya saja.
Kukang jawa dianggap sebagai binatang eksotis dan mempunyai kekuatan magis bagi orang yang memakannya, karena itu jumlah kukang jawa dialam liar terus berkurang.
Untuk mencegah kukang jawa dari kepunahan, pemerintah telah memberikan perlindungan hukum bagi kukang. Siapapun yang menangkap, memperjual belikan dan atau memelihara kukang jawa bisa dikenakan sangsi pidana.
Klasifikasi Ilmiah Kukang Jawa |
|
|---|---|
| Kerajaan | Animalia |
| Filum | Chordata |
| Kelas | Mammalia |
| Ordo | Primates |
| Famili | Lorisidae |
| Genus | Nycticebus |
| Spesies | N. javanicus |
| Nama Ilmiah | Nycticebus javanicus |
| Status Konservasi | Terancam Punah |